Pertama, me-ruqyah diri sendiri dan keluarga
Menurut Aisyah, ‘Rasulullah meniupkan badannya dengan bacaan
al-muawwidzat (surat al-Falaq dan surat an-Nas) di saat sakit yang
membawanya kepada kematian. Ketika sakitnya makin parah, aku sendiri
yang meniupkan ke tubuhnya dengan bacaan tersebut, dan aku mengusapkan
badannya dengan tangan beliau sendiri untuk mendapatkan keberkahan’
(Hadits, riwayat Bukhari)
Kedua, berdoa ketika memakai pakaian baru
Menurut Said al-Khudri, ‘Jika Rasulullah mendapatkan pakaian baru,
maka beliau memberi nama terhadap pakaian tersebut, apakah pakaian itu
berupa ‘imamah (sorban yang melilit di kepala), baju, atau selendang.
Lalu beliau berkata, ‘Ya Allah, segala puji untuk-Mu. Engkau-lah yang
memakaikan aku dengan pakaian ini. Aku memohon kepada-Mu kebaikan
pakaian ini dan kebaikan dari tujuan pembuatannya. Aku berlindung
kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan dari tujuan
pembuatannya’ (Hadits, riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Ketiga, mengucapkan salam kepada semua orang Islam termasuk anak kecil
Menurut riwayat Abdullah bin Amr, ada seorang lelaki yang bertanya
kepada Rasulullah tentang ajaran Islam yang paling baik. Rasulullah
menjawab, ‘Engkau memberi makan kepada orang lain, membacakan salam
kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal’ (Hadits,
riwayat Muslim)
Menurut riwayat Anas, Rasulullah melewati
sekelompok anak kecil, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka
(Hadits, riwayat Muslim)
Keempat, berwudhu sebelum mandi janabah (mandi hadats besar)
Menurut riwayat Aisyah, jika Rasulullah mandi janabah, beliau
memulainya dengan mencuci tangannya, lalu berwudhu, lalu memasukkan
jari-jarinya ke dalam air, lalu dengan jari-jarinya itu beliau
menyela-nyela pangkal rambutnya, lalu menyiramkan air ke atas kepalanya,
lalu menyiramkannya ke seluruh kulitnya (Hadits, riwayat Bukhari)
Kelima, mengucapkan amin dengan keras di belakang imam
Menurut riwayat Abu Hurayrah, Rasulullah bersabda, ‘Jika imam
mengucapkan amin, maka kalian ucapkan juga amin. Barangsiapa yang ucapan
amin-nya bersamaan dengan ucapan amin malaikat, maka dosanya yang lalu
diampuni Allah’ (Hadits, riwayat Bukhari dan Muslim).
Para generasi salaf (terdahulu) terbiasa mengeraskan suara amin mereka sampai-sampai masjid menjadi bergema.
Keenam, mengeraskan zikir setelah shalat
Dalam kitab Shahih dinyatakan bahwa orang-orang mengeraskan suara
mereka dengan zikir setelah selesai shalat, dan kebiasaan ini sudah
terjadi pada zaman Rasulullah.
Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah berkata, ‘Dianjurkan mengeraskan bacaan tasbih, tahmid, dan takbir setelah selesai shalat’.
Ini adalah sunnah yang terputus (ditinggalkan) pada kebanyakan masjid
setelah imam mengucapkan salam, karena para jamaah shalat tidak
mengeraskan membaca zikir-zikir yang telah dicontohkan Rasulullah.
Ketujuh, membuat sutrah (pembatas) ketika shalat
Menurut riwayat Abu Said al-Khudri, Rasulullah bersabda, ‘Jika kalian
shalat, hendaknya ia shalat menghadap sutrah (pembatas) dan mendekat
kepadanya. Jangan biarkan seorangpun melintasi pembatas itu. Jika ada
yang melintasi, maka tolaklah ia, karena sesungguhnya ia adalah syetan’
(Hadits, riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Menurut riwayat
Abdullah bin Umar, Rasulullah mendirikan jariyah (budak)-nya, lalu
shalat menghadapinya’ (Hadits, riwayat Bukhari)
Kedelapan, mengikuti (menjawab) azan mu’azin
Abdullah bin Amr mendengar bahwa Rasulullah bersabda, ‘Jika kalian
mendengar suara muazin mengumandangkan azan, maka katakanlah seperti
yang ia katakan, lalu (setelah selesai azan) ucapkan shalawat kepadaku,
karena barangsiapa yang mengucapkan satu kali shalawat kepadaku maka
Allah akan ber-shalawat kepadanya sebanyak 10 kali. Setelah itu,
mintalah kepada Allah untukku al-wasilah, karena itu adalah suatu tempat
di surga yang tidak akan diberikan kecuali kepada hamba Allah. Dan aku
berharap akulah orang yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan
untukku al-wasilah, maka ia berhak mendapatkan syafaatku’ (Hadits,
riwayat Muslim)
Kesembilan, berlomba-lomba dalam mengumandangkan azan, bersegera menuju shalat, dan berada di shaf (barisan) paling depan
Menurut riwayat Abu Hurayrah, Rasulullah bersabda, ‘Seandainya manusia
tahu keutamaan mengumandangkan azan dan berada di shaf terdepan, lalu
mereka tidak mendapatkan peluang itu kecuali dengan melakukan undian,
niscaya mereka akan melakukan undian itu. Seandainya manusia tahu
tentang keutamaan bersegera menuju shalat di masjid, niscaya mereka akan
saling berlomba-lomba. Seandainya manusia tahu tentang keutamaan shalat
Isya dan Shubuh berjamaah di masjid, niscaya mereka mendatanginya
meskipun dengan cara merangkak’ (Hadits, riwayat Bukhari dan Muslim)
Kesepuluh, mengibaskan tempat tidur ketika akan tidur
Menurut riwayat Abu Hurayrah, Rasulullah bersabda, ‘Jika kalian
mendatangi tempat tidur, hendaknya ia mengambil bagian dalam (ujung)
sarungnya lalu mengibaskan tempat tidurnya dengan sarung itu, kemudian
menyebut nama Allah, karena tak seorangpun tahu apa yang terjadi setelah
ia meninggalkan tempat tidurnya. Jika ia berbaring, hendaknya ia
berbaring dengan sisi kanan sambil berkata, ‘Maha Suci Engkau wahai
Tuhanku. Dengan-Mu aku baringkan dan aku angkat pinggangku. Jika Engkau
menahan nyawaku (ketika tidur) maka ampunilah aku. Jika engkau
melepaskan nyawaku (yaitu bangun tidur) maka jagalah nyawaku dengan apa
yang telah Engkau jaga terhadap hamba-hamba-Mu yang shalih’ (Hadits,
riwayat Muslim)
Kesebelas, segera tidur malam (tidak begadang)
Jika ada keperluan penting, seperti mempelajari ilmu, mengobati orang
sakit, dan sebagainya, maka dibolehkan tidak segera tidur malam. Dalam
kitab Shahih Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah tidak
menyukai tidur sebelum melakukan shalat Isya dan tidak menyukai banyak
mengobrol (begadang) sesudah melakukan shalat Isya.
Diterjemahkan dari:
Abdul Malik al-Qasim, Durus al-Am, (Riyadh: Dar al-Qasim, 2000).
About these ads
Bagikan Ini Lewat:
Facebook65
Twitter1
Surat elektronik
Cetak
Digg
Like this:
Kaitkata:amin, azan, begadang, doa, hadits, ibnu taymiyyah, imam,
mandi hadats besar, ruqyah, salam, shalat, sutrah, tidur, wudhu, zikir
Pages
"Wahai Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan-pasangan dan zuriat keturunan kami, perkara-perkara yang menyukakan hati melihatnya, dan jadikanlah kami imam / ikutan bagi orang-orang yang bertaqwa. Ya Allah.... Jadikanlah pasangan kami... Pembantu kami dalam melakukan ketaatan kepada-Mu... Kekalkanlah kasih sayang kami hingga ke syurga-Mu... Tunjukilah kami jalan keluar .... Terhadap masalah-masalah yang kami hadapi ....
Hanya kepadaMu tempat kami mengadu ... Engkau Maha Berkuasa membuka hati-hati manusia... Jadikanlah anak-anak kami zuriat yang soleh... Lembutkanlah hati-hati mereka ... Masukkanlah Nuur HidayahMu ke dalam hati mereka... Ya Allah , Ampunilah dosa kami di atas kelalaian kami dalam mendidik mereka mengenali-Mu... Jauhkanlah mereka daripada pengaruh-pengaruh... Yang merosakkan akhlak dan aqidah mereka... Jauhkanlah mereka daripada kawan-kawan yang jahat ... Kurniakanlah kami kekuatan untuk terus menasihati dan mendoakan mereka ... Jadikanlah mereka zuriat yang sentiasa menunaikan solat ... Jadikanlah mereka zuriat yang sentiasa ringan melakukan ketaatan kepada-Mu ... Jadikanlah mereka zuriat yang sentiasa mendoakan kami ketika kami berada di dalam kubur...."aurat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Translate
Muhasabah Diri Sebelum Tidur
"Sabda Rasulullah :"Barangsiapa memaafkan kesalahan saudaranya yang Islam, Allah akan mengampuni dosa-dosanya pada hari Kiamat..."
(Hadis Riwayat Ibn Hibban)
بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ
Bismikallahumah Ahya Wa'amut...
"Sabda Rasulullah :"Barangsiapa memaafkan kesalahan saudaranya yang Islam, Allah akan mengampuni dosa-dosanya pada hari Kiamat..."
(Hadis Riwayat Ibn Hibban)
بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ
Bismikallahumah Ahya Wa'amut...
No comments:
Post a Comment