Pages

Sunday, February 19, 2012

kedewasaan

abah... tubuhku kian liat untuk bangkit dan berwudhuk bila selimutku tidak ditarik dan telinga ku tidak disumbat oleh ugutan dan nyaring azan lalu sering ketiduran ketengah hari 
emak... sarapanku terasa hambar bila seleraku tidak pernah pudar roti bakar, cornflakes dan burger kerana nafsuku ingin mengunyah nasi dagang, nasi lemak lempeng atau cekodok pisang kopi susu terasa begitu pahit tanpa mendengar ceramahmu pagi - pagi 
kakak... janggal terasa diri bila tiada yang marah - marah andai terlewat tiada yang menegur itu ini tentang rambut dan pakaian ada - ada saja yang tak kena cermin pun seakan malu - malu untuk berterus terang seperti mu 
abang... petang ku begitu menjemukan bila tiada yang menarik ku ke padang untuk berlari atau bermain atau menyeringai di tepi kilang kemas bergaya mencuci mata acah - mengacah mencari habuan atau mencari nahas bila tersalah siulan 
adik... malamku dingin sekali bila hanyaku sendiri dimakan malam tiada lagi rebut - merebut usik - mengusik dan pertengkaran mengacau dan mengganggu mu mengulangkaji aku pun sudah terlalu lama tidak mencubit paha, menarik telinga mu ataupun meninggikan suara 
ah... . selamat malam kenangan pejamkan mataku dan hidangkan tidurku untuk jinakkan mimpi yang mengganggu bila mata diselaputi wajah - wajah dan betapa sukarnya hati menolak kesepian dan keasingan yang menggigit sebuah kedewasaan yang datangnya begitu cepat... 


------@ -------@ ibu, ayah, abang, kakak dan adik - adik... aku masih mengimpikan dan sentiasa merindui kenangan dan kebahagiaan di masa lalu. kalau lah aku mampu untuk mngundurkan masa, tak ku biarkan segalanya berlalu kerana aku menyayangi keluarga ini dan kerana aku masih memerlukan kalian disisi untuk membimbingku, mendidik ku, menunjukkan ku apa yang benar untuk ku lalui... ** 
ayah... ketahuilah aku terlalu ingin bersamamu disaat - saat akhirmu sebelum kau menghembuskan nafas yang terakhir pada waktu ini... aku ingin sentiasa mendengar suaramu dan meminta ampun kepadamu atas segala kesalahan ku. aku ingin bermanja denganmu seperti dulu. dan kumohon pada tuhan biarlah pada ketika saat itu tiba aku ada di sisimu menyaksikan ketenangan diwajahmu saat akhir kau menghayati hidup ini. biarlah aku menjadi yang terakhir untuk kau ucapkan selamat tinggal. ** 
ibu... . dirimu sudah terlalu tua. dan aku masih belum dapat membalas segala jasamu. kedut di wajah dan uban dikepala mu menyatakan segala keperitan dan kesengsaraan hidup yang pernah kau lalui. aku ingin sekali mewarisi ketenanganmu dan aku ingin sekali lagi melihat airmata kegembiraanmu atas kejayaanku. aku ingin sekali memahami dirimu seperti mana kau memahami ku. aku ingin sekali mendengar kisah hidupmu seperti apa yang aku ceritakan tentang hidupku... semoga tuhan mengizinkan kita melalui semua ini. kesabaran dan ketabahanmu mengajarku erti kedewasaan dan aku bangga menjadi anakmu. @------@-------

No comments:

Post a Comment